Senin, 25 Juli 2011

Mengukir Karya di Bulan Penuh Berkah

Ramadhan, tak terasa tinggal menghitung hari bulan yang begitu istimewa di antara 11 bulan lain dalam setahun akan tiba. Ritual tahunan pun sudah dipersiapkan, buka puasa bersama, bahkan persiapan mudik pun sudah jauh-jauh hari dipersiapkan. Tapi, apakah hal tersebut merupakan makna Ramadhan yang sesungguhnya?
Mari kita runut mengapa bulan Ramadhan ini begitu istimewa dan bahkan menarik perhatian baik bagi umat muslim maupun non muslim. Pertama, pada bulan ini merupakan bulan diturunkannya Al Qur’an yang merupakan petunjuk bagi seluruh alam dan sangat terpelihara kesuciannya (QS. Al Hijr:9). Kedua, Ramadhan merupakan bulan penuh berkah karena setiap amal kebaikan yang kita lakukan akan mendapat pahala yang berlipat ganda, seperti ibadah sunnah akan di balas dengan pahala ibadah wajib. Ketiga, bulan Ramadhan ibarat “mesin cuci” bagi dosa-dosa kita yang sudah kita “karyakan” selama sebelas bulan. Keempat, secara duniawi berkah ramadhan juga dirasakan oleh umat non Islam berupa perniagaan yang meningkat karena budaya Ramadhan di Indonesia yang cenderung menjadi lebih konsumtif.
Berkah yang begitu luar biasa menyertai Ramadhan, mari kita siapkan diri kita untuk sungguh-sungguh untuk mendapatkan berkah tersebut. Ada beberapa tips dan trik yang bisa dilakukan untuk berkarya di bulan Ramadhan ini:
1.      Mempunyai target amalan per hari, per minggu, dan perbulan.
Target ini sangat penting karena sebagai motivasi dan juga rel kita dalam melakukan aktivitas selama bulan Ramadhan. Contoh target yang bisa diterapkan misalnya, target memberi makan orang yang berpuasa tiap pekan, khatam Al Qur’an berapa kali dalam sebulan, i’tiqaf di masjid di sepeuluh hari terakhir, dan lain-lain.
2.      Melakukan aktivitas yang tidak terlalu menguras fisik
Ketika berpuasa, tubuh cenderung kekurangan cairan dan energi. Oleh karena itu, sebaiknya melakukan aktivitas yang ringan-ringan dan berfokus untuk meningkatkan amal ibadah.
3.      Mengatur pengeluaran dan konsumsi dengan sebaik mungkin.
Salah satu budaya yang terelakkan ketika bulan Ramadhan tiba adalah budaya belanja pakaian baru, makanan yang variatif, dan kebutuhan-kebutuhan sekunder lainnya. Sebagai seorang muslim maka sebaiknya dihindari hal-hal yang mengarah kepada peborosan, “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al Isra:27)
4.      Istiqomah dalam beraktivitas dan beramal
Bulan Ramadhan memberikan berkah dan semangat untuk beribadah yang cukup luar biasa, namun seiring waktu ketika memasuki bulan-bulan berikutnya amalan-amalan ibadah jadi menurun. Ibarat pasar malam, ibadah yang dilakukan hanya satu bulan saja setelah itu berkurang bahkan lenyap. Padahal Allah lebih menyukai amalan yang sedikit tapi konsisten, daripada amalan yang banyak tapi tidak tentu.

Mari berkarya untuk meraih derajat taqwa, karena sesungguhnya hanya ketaqwaan yang membawa seseorang ke dalam Jannahnya Allah Azza wa Jalla. Semangat mengukir guratan-guratan pahala untuk menggapai Ridho Allah SWT. Marhaban ya Ramadhan...


oleh : @die


0 komentar: