About PUSKOMDA FSLDK
FSLDK
(Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus) adalah wadah silaturahim dan
koordinasi antar Lembaga Dakwah Kampus yang
ada di seluruh Indonesia.
Di dalam kepengurusan FSLDK ada yang namanya
PUSKOMNAS (Pusat komunikasi nasional) adalah Lembaga Dakwah Kampus yang menjadi koordinator
tertinggi dalam struktur FSLDK Indonesia dipilih dan ditetapkan dalam
musyawarah FSLDK Indonesia untuk masa kerja tertentu.
Untuk lebih memudahkan Puskomnas dalam
mengkoordinasi LDK-LDK yang ada di seluruh Indonesia, Puskomnas membentuk yang
namanya PUSKOMDA (Pusat komunikasi daerah) yaitu Lembaga Dakwah Kampus yang
menjadi koordinator FSLDK di suatu daerah tertentu dan ditetapkan dalam musyawarah FSLDK Daerah untuk masa
kerja tertentu.
Berikut merupakan fungsi dari FSLDK yaitu;
1)
Sebagai Sarana perwujudan akselerasi
dakwah Kampus Indonesia
2)
Sebagai Sarana silaturahim,
pembelajaran, dan berbagi pengalaman antar LDK
3)
Sebagai Wadah untuk mewujudkan peran
aktif LDK dalam menyikapi permasalahan keumatan.
About Puskomda Pribar (Priangan Barat)
Di dalam Daerah Priangan Barat terbagi menjadi 4
wilayah, yaitu Bogor, Cianjur, Karawang dan Sukabumi. Berikut merupakn data
jumlah kampus yang ada di wilayah Pribar beserta jumlah LDK yang ada.
Total Kampus yang ada di Daerah Pribar = 64
Kampus
Jumlah Total Kampus yang memiliki LDK = 20 Kampus
Peran PUSKOMDA dalam Percepatan
Dakwah Kampus
Berbicara
tentang peran PUSKOMDA tentunya kita akan berbicara tentang bagaimana caranya
untuk mengkoordinir LDK yang sangat banyak dengan berbagai masalah dan kendala
yang dihadapinya. Bukan pekerjaan mudah tentunya.
Hal
yang perlu diperhatikan dalam mengelola PUSKOMDA adalah perbedaan kepahaman dan
tingkat kemapaman dari LDK yang ada, dituntut adanya toleransi dalam hal
kondisi ideal suatu gerakan. Walau pada umumnya sebuah gerakan berorientasi
pada hasil, akan tetapi pada pengelolaan PUSKOMDA orientasi pada proses dan
kemajuan bersama menjadi hal yang diprioritaskan. Selain itu siklus SDM yang
berbeda-beda, terkadang setiap pertemuan koordinasi sebuah LDK bisa diwakili
oleh kader yang berbeda, sehingga perlu ada pemahaman ulang terkait ke FSLDK-an
dan lain-lain.
Tim PUSKOMDA
Dalam
pengelolaan PUSKOMDA perlu adanya tim yang memang focus pada PUSKOMDA itu
sendiri, dan untuk posisi koordinator PUSKOMDA harus dipegang oleh kepala/ketua
umum LDK langsung, dengan tujuan adanya internaliasi FSLDK dalam tubuh LDK.
Sangat
di sayangkan jika dunia FSLDK hanya di pahami oleh sebagian orang saja, akan
tetapi FSLDK harus menjadi milik dari semua elemen dalam tubuh LDK, maka dengan
adanya kepala/ketua umum LDK sebagai koordinator PUSKOMDA akan lebih memudahkan
untuk mengerahkan seluruh anggota LDK untuk terlibat.
Di
dalam kestrukturan Puskomda terbagi ke dalam 4 Komisi.
1. Komisi 1
yaitu komisi Isu dan Keumatan
2. Komisi 2
Yaitu komisi ke-LDK-an
3. Komisi 3
yaitu komisi Jaringan Muslimah (Jarmus)
4. Komisi 4
yaitu komisi Kehumasan
Berikut
beberapa gambaran program yang ada di dalam PUSKOMDA FSLDK.
Pendampingan
Pendampingan
merupakan bentuk peran PUSKOMDA yang bisa dikatakan paling sentral. Pola yang
dilakukan memang seperti permentoringan akan tetapi lingkupnya adalah LDK.
Pendampingan biasanya berisi controlling,
motivating dan upgrading. Tiga
peran ini harus bisa dijalankan oleh LDK yang diberi tanggung jawab sebagai
pendamping. Di dalam pertimbangan untuk sistem pendampingan berdasarkan pada
levelisasi LDK serta kedekatan secara geografis.
Untuk
memastikan proses pendampingan berjalan dengan baik, maka yang bertugas untuk controlling, motivating, dan upgrading LDK pendamping adalah
PUSKOMDA.
Pelatihan Manajemen LDK
Pelatihan
Manajemen LDK adalah bentuk upgrading yang
diberikan kepada LDK dalam rangka meningkatkan kapasitas LDK dalam memanajemen
LDKnya. Pelatihan yang diberikan dapat dalam berbagai bentuk antara lain;
(1)
Strategi Sukses Dakwah Kampus ( SSDK ). Bentuk
pelatihan full-version yang
menjabarkan dan mengsistematika algoritma berpikir dalam pengelolaan LDK.
Meliputi sector kaderisasi dan pengembangan SDM, Syiar dan pelayanan Kampus,
Keuangan, Kemuslimahan, Jaringan, Akademik dan Profesi, serta pengelolaan
dakwah wilayah.
(2)
Training
by request. Pelatihan yang dilakukan pada lingkup LDK saja,
dimana permintaan materi disesuaikan dengan kebutuhan LDK.
Permentoringan
Sebagai
tulang punggung dakwah kampus, peran sentral mentoring belum bisa digantikan.
Boleh saja dikatakan pula bahwa langkah awal pembinaan yang perlu dilakukan
ketika baru berdiri. Sehingga menjadi tugas PUSKOMDA untuk memastikan bahwa
pengurus LDK berjalan dengan baik permentoringannya. Disini peran PUSKOMDA bisa
beragam dan bertahap tentunya antara lain ;
- Memberikan sosialisasi pengelolaan
sistem mentoring ( termasuk kurikulum materi )
- Mensuplai mentor dari kampus lain kepada
sebuah LDK. Biasanya LDK yang baru berdiri belum mempunyai jumlah mentor
yang memadai sehingga perlu di impor
dari kampus lain.
- Advokasi legalistas permentoringan di
kampus, hingga tujuan akhirnya adalah adanya program mentoring wajib untuk
mahasiswa ( minimal ketika mengambil mata kuliah Agama Islam ) dan
kehadiran di mentoring menjadi syarat tersendiri yang mempengaruhi
kelulusan mahasiswa.
Agenda Dinamisasi
Selain
agenda rutin yang besifat untuk memajukan LDK, ada pula agenda eksidental yang
mempunyai tujuan untuk menguatkan gerak bersama dan penguatan PUSKOMDA FSLDK
dalam struktur sosial di wilayah berada. Agenda eksidental ini juga memberikan
kader LDK dari berbagai kampus untuk saling mengenal dan berbagi pengalamannnya
dalam dunia LDK.
Aksi Bersama
Aksi
damai atau pawai keliling kota yang dilakukan bersama-sama dalam naungan
PUSKOMDA. Adanya aksi bersama ini selain untuk memunculkan isu tertentu bisa
juga memberikan kesempatan agar kader dalam naungan PUSKOMDA menjadi lebih
dekat. Karena ketika kita sedang berjuang bersama , maka persaudaraan itu
terasa lebih Indah. terkadang kita perlu mengadakan aksi dengan sengaja agar
jiwa pergerakan PUSKOMDA dan nama PUSKOMDA di media local bisa muncul.
Temu Kader
Jika
aksi bersama tampak lebih heroik, maka temu kader bisa dikatakan lebih tenang.
Bentuk temu kader bisa dengan mabit, ta’lim, rihlah dan sebagainya.
Kepanitiaan Bersama
Mengadakan
kegiatan bersama dengan skala Kota atau propinsi yang dimana kepanitiaan
berasal dari berbagai kampus. Uniknya dalam agenda yang dijalani oleh kader
dari berbagai kampus adalah penyamaan jadwal yang tak kunjung usai, perbedaan
pemahaman, perbedaan pola pikir, perbedaan ego, dan banyak sekali perbedaan,
sehingga bisa dikatakan sangat sulit untuk menjalankan agenda dengan
kepanitiaan bersama ini. (Diambil dari
beberapa sumber)
0 komentar:
Posting Komentar