Senin, 11 Maret 2013

Open Recruitment PUSKOMDA FSLDK PRIBAR

About PUSKOMDA FSLDK

FSLDK (Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus) adalah wadah silaturahim dan koordinasi antar Lembaga Dakwah Kampus yang ada di seluruh Indonesia.
Di dalam kepengurusan FSLDK ada yang namanya PUSKOMNAS (Pusat komunikasi nasional) adalah Lembaga Dakwah Kampus yang menjadi koordinator tertinggi dalam struktur FSLDK Indonesia dipilih dan ditetapkan dalam musyawarah FSLDK Indonesia untuk masa kerja tertentu.
Untuk lebih memudahkan Puskomnas dalam mengkoordinasi LDK-LDK yang ada di seluruh Indonesia, Puskomnas membentuk yang namanya PUSKOMDA (Pusat komunikasi daerah) yaitu Lembaga Dakwah Kampus yang menjadi koordinator FSLDK di suatu daerah tertentu dan ditetapkan dalam musyawarah FSLDK Daerah untuk masa kerja tertentu.
Berikut merupakan fungsi dari FSLDK yaitu;
1) Sebagai Sarana perwujudan akselerasi dakwah Kampus Indonesia
2) Sebagai Sarana silaturahim, pembelajaran, dan berbagi pengalaman antar LDK
3) Sebagai Wadah untuk mewujudkan peran aktif LDK dalam menyikapi permasalahan keumatan.


About Puskomda Pribar (Priangan Barat)
Di dalam Daerah Priangan Barat terbagi menjadi 4 wilayah, yaitu Bogor, Cianjur, Karawang dan Sukabumi. Berikut merupakn data jumlah kampus yang ada di wilayah Pribar beserta jumlah LDK yang ada.
Total Kampus yang ada di Daerah Pribar = 64 Kampus
Jumlah Total Kampus yang memiliki LDK = 20 Kampus



Peran PUSKOMDA dalam Percepatan Dakwah Kampus
Berbicara tentang peran PUSKOMDA tentunya kita akan berbicara tentang bagaimana caranya untuk mengkoordinir LDK yang sangat banyak dengan berbagai masalah dan kendala yang dihadapinya. Bukan pekerjaan mudah tentunya.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola PUSKOMDA adalah perbedaan kepahaman dan tingkat kemapaman dari LDK yang ada, dituntut adanya toleransi dalam hal kondisi ideal suatu gerakan. Walau pada umumnya sebuah gerakan berorientasi pada hasil, akan tetapi pada pengelolaan PUSKOMDA orientasi pada proses dan kemajuan bersama menjadi hal yang diprioritaskan. Selain itu siklus SDM yang berbeda-beda, terkadang setiap pertemuan koordinasi sebuah LDK bisa diwakili oleh kader yang berbeda, sehingga perlu ada pemahaman ulang terkait ke FSLDK-an dan lain-lain.

Tim PUSKOMDA
Dalam pengelolaan PUSKOMDA perlu adanya tim yang memang focus pada PUSKOMDA itu sendiri, dan untuk posisi koordinator PUSKOMDA harus dipegang oleh kepala/ketua umum LDK langsung, dengan tujuan adanya internaliasi FSLDK dalam tubuh LDK.
Sangat di sayangkan jika dunia FSLDK hanya di pahami oleh sebagian orang saja, akan tetapi FSLDK harus menjadi milik dari semua elemen dalam tubuh LDK, maka dengan adanya kepala/ketua umum LDK sebagai koordinator PUSKOMDA akan lebih memudahkan untuk mengerahkan seluruh anggota LDK untuk terlibat.
Di dalam kestrukturan Puskomda terbagi ke dalam 4 Komisi.
1. Komisi 1 yaitu komisi Isu dan Keumatan
2. Komisi 2 Yaitu komisi ke-LDK-an
3. Komisi 3 yaitu komisi Jaringan Muslimah (Jarmus)
4. Komisi 4 yaitu komisi Kehumasan
Berikut beberapa gambaran program yang ada di dalam PUSKOMDA FSLDK.
Pendampingan
Pendampingan merupakan bentuk peran PUSKOMDA yang bisa dikatakan paling sentral. Pola yang dilakukan memang seperti permentoringan akan tetapi lingkupnya adalah LDK. Pendampingan biasanya berisi controlling, motivating dan upgrading. Tiga peran ini harus bisa dijalankan oleh LDK yang diberi tanggung jawab sebagai pendamping. Di dalam pertimbangan untuk sistem pendampingan berdasarkan pada levelisasi LDK serta kedekatan secara geografis.
Untuk memastikan proses pendampingan berjalan dengan baik, maka yang bertugas untuk controlling, motivating, dan upgrading LDK pendamping adalah PUSKOMDA.
Pelatihan Manajemen LDK
Pelatihan Manajemen LDK adalah bentuk upgrading yang diberikan kepada LDK dalam rangka meningkatkan kapasitas LDK dalam memanajemen LDKnya. Pelatihan yang diberikan dapat dalam berbagai bentuk antara lain;
(1)         Strategi Sukses Dakwah Kampus ( SSDK ). Bentuk pelatihan full-version yang menjabarkan dan mengsistematika algoritma berpikir dalam pengelolaan LDK. Meliputi sector kaderisasi dan pengembangan SDM, Syiar dan pelayanan Kampus, Keuangan, Kemuslimahan, Jaringan, Akademik dan Profesi, serta pengelolaan dakwah wilayah.
(2)         Training by request. Pelatihan yang dilakukan pada lingkup LDK saja, dimana permintaan materi disesuaikan dengan kebutuhan LDK.

Permentoringan
Sebagai tulang punggung dakwah kampus, peran sentral mentoring belum bisa digantikan. Boleh saja dikatakan pula bahwa langkah awal pembinaan yang perlu dilakukan ketika baru berdiri. Sehingga menjadi tugas PUSKOMDA untuk memastikan bahwa pengurus LDK berjalan dengan baik permentoringannya. Disini peran PUSKOMDA bisa beragam dan bertahap tentunya antara lain ;
  1. Memberikan sosialisasi pengelolaan sistem mentoring ( termasuk kurikulum materi )
  2. Mensuplai mentor dari kampus lain kepada sebuah LDK. Biasanya LDK yang baru berdiri belum mempunyai jumlah mentor yang memadai sehingga perlu di impor dari kampus lain.
  3. Advokasi legalistas permentoringan di kampus, hingga tujuan akhirnya adalah adanya program mentoring wajib untuk mahasiswa ( minimal ketika mengambil mata kuliah Agama Islam ) dan kehadiran di mentoring menjadi syarat tersendiri yang mempengaruhi kelulusan mahasiswa.
Agenda Dinamisasi
Selain agenda rutin yang besifat untuk memajukan LDK, ada pula agenda eksidental yang mempunyai tujuan untuk menguatkan gerak bersama dan penguatan PUSKOMDA FSLDK dalam struktur sosial di wilayah berada. Agenda eksidental ini juga memberikan kader LDK dari berbagai kampus untuk saling mengenal dan berbagi pengalamannnya dalam dunia LDK.
Aksi Bersama
Aksi damai atau pawai keliling kota yang dilakukan bersama-sama dalam naungan PUSKOMDA. Adanya aksi bersama ini selain untuk memunculkan isu tertentu bisa juga memberikan kesempatan agar kader dalam naungan PUSKOMDA menjadi lebih dekat. Karena ketika kita sedang berjuang bersama , maka persaudaraan itu terasa lebih Indah. terkadang kita perlu mengadakan aksi dengan sengaja agar jiwa pergerakan PUSKOMDA dan nama PUSKOMDA di media local bisa muncul.
Temu Kader
Jika aksi bersama tampak lebih heroik, maka temu kader bisa dikatakan lebih tenang. Bentuk temu kader bisa dengan mabit, ta’lim, rihlah dan sebagainya.
Kepanitiaan Bersama
Mengadakan kegiatan bersama dengan skala Kota atau propinsi yang dimana kepanitiaan berasal dari berbagai kampus. Uniknya dalam agenda yang dijalani oleh kader dari berbagai kampus adalah penyamaan jadwal yang tak kunjung usai, perbedaan pemahaman, perbedaan pola pikir, perbedaan ego, dan banyak sekali perbedaan, sehingga bisa dikatakan sangat sulit untuk menjalankan agenda dengan kepanitiaan bersama ini.  (Diambil dari beberapa sumber)


0 komentar: