Banyak mahasiswa yang saat ini terjebak dengan euphoria aksi jalanan. Aksi jalanan dianggap sebagai kegiatan yang hanya bisa dilakukan oleh mahasiswa. Padahal saat ini kita sudah masuk ke era reformasi. Pada era ini semua orang bisa melakukan demonstrasi di manapun dan kapanpun mereka mau. Sehingga dengan kondisi seperti ini, banyak mahasiswa aktivis yang tersesat di persimpangan jalan.
Fenomena aktivis yang hanya diam saja salah satunya disebabkan oleh tidak jelasnya lagi bentuk nyata ketika bergerak. Contohnya, dulu demonstrasi hanya dilakukan oleh mahasiswa, sedangkan saat ini siapapun dapat melakukan demonstrasi. Sehingga mahasiswa pun kehilangan pekerjaan suci mereka.
Mahasiswa tidak bisa memilih bentuk gerakkan lain, dikarenakan tidak adanya paradigma dalam bergerak. Mereka beranggapan demonstrasi adalah satu-satunya bentuk gerakan nyata mahasiswa. Padahal pada era saat ini, demonstrasi di jalan sudah tidak relefan lagi.
Sehingga dari sini perlu dilakukan pencerdasan terhadap mahasiswa, terutama untuk Mahasiswa Aktivis atau mahasiswa pergerakan. Tindakan pencerdasan ini merupakan solusi dari matinya bentuk pergerakan mahasiswa saat ini.
Paradigma dapat diartikan sebagai kerangka berfikir. Lebih luas lagi dapat didefinisikan sebagai cara pandang seseorang akan dirinya serta lingkungannya yang nantinya akan mempengaruhi hati nurani, cara berfikir, bersikap dan bertindak. Sehingga dengan sadar akan dirinya serta kondisi lingkungannya diharapkan mahasiswa bisa terus bergerak sesuai dengan kapasitas diri serta kondisi lingkungannya.
Beberapa tawaran bentuk Paradigma Gerakan Mahasiswa, yaitu Gerakan Dakwah Tauhid, Gerakan Intelektual Profetik, Gerakan Sosial Independen, dan Gerakan Politik Ekstraparlementer.
Gerakan Dakwah Tauhid
Gerakan ini didefinisikan sebagai gerakan pembebasan manusia dari berbagai bentuk penghambaan terhadap materi, nalar, sesame manusia dan lainnya, serta mengembalikan pada tempat yang sesungguhnya, yaitu Allah SWT. Gerakan ini seharusnya menjadi konsern para mahasiswa untuk seluruh elemen masyarakat saat ini. Hal ini tidak lain karena posisi mahasiswa serta masyarakat sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Tidak hanya itu, dasar dari negara kita juga mengakui adanya Tuhan yang esa. Sehingga diperlukan tindakan penyampaian akan nilai-nilai ketuhanan.
Gerakan ini juga memiliki tujuan untuk perbaikan kondisi bangsa Indonesia yang saat ini sedang jatuh dari berbagai sisi. Perbaikan yang dilakukan adalah dengan meniupkan nafas islami ke dalam setiap perbuatan manusia. Karena sepakat diyakini bahwa cara hidup Islamilah yang merupakan kehidupan terbaik untuk seluruh manusia.
Gerakan ini bisa dalam bentuk doktrin langsung kepada seluruh elemen masyarakat atau seruan-seruan hikmah yang tujuannya adalah penyadaran kembali seluruh manusia akan adanya Tuhan Yang Maha Esa. Targetan dari gerakan ini adalah siapapun itu, tidak hanya sesama mahasiswa. Bisa juga penyeruan kepada masyarakat umumnya, atau pemerintahan yang menindas rakyatnya, atau elit politik yang sudah tidak bermoral perilakunya atau ke yang lainnya. Yang jelas bertujuan untuk Pembebasan atas penghambaan selain kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Gerakan Intelektual Profetik
Gerakan ini didefinisikan sebagai gerakan yang meletakkan keimanan sebagai ruh atas penjelajahan nalar akal. Keimanan atas Tuhan Yang Maha Esa dijadikan sebagai penggerak dari proses berpikirnya akal. Nalar akar nantinya akan menciptakan skill dan kompetensi yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Lalu skill dan kompetensi ini disinergikan dengan nilai-nilai ketuhanan. Sehingga akan terbentuk suatu kesatuan bentuk pergerakan yang bermanfaat secara duniawi dan akhirat.
Secara umum gerakan ini bertujuan dalam perbaikan masyarakat. Hal ini berasal dari nilai-nilai ketuhanan yang terkandung di dalam gerakan ini. Tidak ada kepentingan manusia yang masuk, karena jika ada kepentingan manusia maka pasti aka nada dampak yang buruk. Lalu perbaikan yang merupakan tujuan diwujudkan dengan berbasiskan skill dan kompetensi, yang ada di dalam setiap pribadi manusia. Sehingga gerakan intelektual profetik ini akan memaksimalkan potensi manusia dalam perbaikan bangsa dan negara.
Bentuk kongkret dari gerakan ini adalah seseorang yang memiliki skill atau profesi yang dengan itu ia memberikan kontribusi dalam perbaikan bangsa dan negara. Contohnya adalah seorang mahasiswa yang memiliki kemampuan mengajar, lalu dengan mengajar itu ia menanamkan kompetensi dan nilai-nilai akhlaq pada muridnya. Sehingga dengan begitu murid yang dihasilkan nanti diharapkan menjadi manusia yang bagus secara skill dan baik secara moral.
Gerakan Sosial Independen
Gerakan ini diartikan sebagai gerakan kritis yang menyerang sistem peradaban materialistik dan menyerukan peradaban manusia berbasiskan tauhid. Gerakan ini menyerang pola-pola perilaku yang mengambil keuntungan pribadi atau segelintir manusia, lalu mengembalikan nya kepada asas kemanfaatan pada masyarakat secara luas.
Saat ini kondisi sosial bangsa kita cukup memprihatinkan. Kemiskinan terus menggerogoti mayoritas masyarakat Indonesia. Masyarakat yang berharap banyak pada peran pemerintah, malah sering dikhianati. Perselingkuhan pemerintah dengan berbagai elemen menyebabkan rakyat sering terzhalimi. Sehingga sangat diperlukan sebuah gerakan yang menyerukan suara-suara rakyat dan mengawal perjalanan proses keadilan sosial di negara ini.
Secara umum gerakan ini bertujuan untuk menegakkan nilai-nilai sosial sebagaimana yang tercantum dalam sila ke-5 ideologi negara kita. Nilai-nilai sosial yang tidak bergantung pada elemen lain kecuali pada kemaslahatan masyarakat secara umum. Sehingga nantinya akan tercipta tataran masyarakat yang sejahtera secara sosial. Masyarakat yang seperti inilah yang sebenarnya diinginkan oleh masyarakat, bukan masyarakat yang miskin serta korup.
Bentuk kongkret gerakan ini seperti melakukan pengawalan pada kebijakan-kebijakan pemerintah terutama pada permasalahan sosial. Selain itu juga bisa dengan mengadvokasi permasalahan masyarakat ke dinas atau instansi pemerintah yang terkait. Atau bisa juga dengan melakukan bakti sosial ke masyarakat. Semua bentuk gerakan kongkret ini bisa diimplementasikan oleh mahasiswa jika benar-benar serius dan memiliki nilai-nilai sosial yang tinggi.
Gerakan Politik Ekstraparlementer
Gerakan ini diartikan sebagai gerakan perjuangan melawan tirani dan menegakkan demokrasi yang egaliter. Indonesia dihantui oleh sejarah para pemimpin yang diktator, sehingga ada rasa takut yang timbul di masyarakat ketika berbicara tentang politik dan pemerintahan. Bukan hanya rasa takut, tetapi rasa kecewa juga masih ada. Hal ini tidak terlepas dari sikap para elit politik dan pemerintahan yang tidak berhenti-berhentinya melakukan perbuatan yang membuat rakyat kecewa.
Gerakan ini mempunyai beberapa tujuan khusus yaitu untuk menjadi oposisi ketika kondisi perpolitikan di negara sedang rusak. Berbagai bentuk gerakan politik pun dilancarkan mulai dari Demonstrasi, Audiensi ke ahli atau tokoh politik, kajian perpolitikan terkini, pencerdasan politik ke masyarakat dan lain sebagainya.
Pada bagian akhir tulisan ini, harapan yang besar dari penulis adalah semoga para penggiat pergerakan terus bergerak. Jangan berhenti di persimpangan jalan akibat disorientasi dari tujuan dalam bergerak. Atau yang lebih parah lagi yaitu ketika tidak tahu harus bergerak seperti apa.
Sehingga memang sangat penting bagi para aktivis mahasiswa untuk kembali pada filosofi dalam bergerak. Agar pergerakan yang dilakukan memiliki Ruh perjuangan dalam menuju Negara dan Bangsa Indonesia yang lebih baik.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/03/19182/paradigma-gerakan-mahasiswa/#ixzz1qTAxe7MV
0 komentar:
Posting Komentar