Peluh keringat membasahi raga yang lunglai
Debu merayap di trotoar menanti teriakan-teriakan aktivis
Tangis dikala penat dalam kegelisahan jiwa
Itulah yang mungkin pernah dan akan slalu kita rasakan…
Di dunia lain…
Dentuman bom-bom senantiasa menghantui setiap perjalanan
Mortir melayang-layang mencari mangsanya
Bukan bercucuran keringat, tapi bermandikan darah
Bukan sekedar teriakan-teriakan, tapi peluru yang terlepas dari senjata
Tak sekedar waktu kuliah yang terkorbankan, tapi nyawa pun tergadaikan
Anak-anak kecil berlarian bermodal batu di tangan tanpa tahu apa yang di hadapnya..
Wahai kawan…
Seberapa banyakkah waktu yang telah kita berikan untuk berjuang?
Berapa banyakkah kita menginfaqkan rizki yang kita punyai untuk anak-anak yang tidak cukup makan?
Sudah berapa kalikah kita tidak kuliah untuk ikut aksi di jalanan?
Sudahkah kita saling memahami dalam perjuangan ini?
Letih memang letih
Penat memang penat
Tetesan air mata pun wajar…
Tapi, apakah cukup dengan itu semua kita mampu mencicipi surga-Nya yang abadi?
Layakkah kita disebut seorang Pejuang Islam?
Pantaskah jikalau kita meninggal akan dikatakan sebagai syuhada?
Atau masih berbanggakah kita sebagai tentara ALLAH?
Sehingga masih layakkah kita berkeluh kesah?
0 komentar:
Posting Komentar